Sang Pembuka Jalan Literasi Perempuan Nusantara

Tulisan ini terinspirasi dari ingatan akan sebuah film yang cukup booming beberapa tahun silam ‘Kartini’, sebuah film biografi yang diangkat dari buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang (yang memiliki makna “…Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya iman..”, QS. Al-Baqarah: 257).
Topik tulisan ini cukup menarik untuk dikaji yakni mengenai makna akan pentingnya memperjuangkan literasi untuk mengubah sebuah peradaban nusantara terutama kaum perempuan pada abad ke 19.
Menceritakan perjuangan Kartini menjadi pembuka jalan bagi kaum perempuan nusantara, hingga keberhasilannya mengenalkan kepada Bangsa Eropa akan keindahan komoditas kerajinan yang mampu mengangkat perekonomian masyarakat pada waktu itu. Meskipun Kartini telah wafat (1904), tapi hasratnya memajukan pendidikan kaum perempuan masih tetap membara. Surat-suratnya yang masyhur menumbuhkan semangat gerakan literasi akan pentingnya pendidikan bagi kaum perempuan di Indonesia.
Sebagai penutup penulis ingin mengajak kepada pembaca untuk menanamkan kembali betapa bangsa ini memerlukan generasi muda yang memiliki tingkat literasi yang baik. Kita dapat mengambil banyak sekali emas mutiara dari perjuangan Kartini. Meskipun tak akan mampu membuat movement sebesar yang dilakukannya, tapi setidaknya kita bisa mengajak orang-orang terdekat kita untuk peduli akan pendidikan dan literasi dalam rangka menuju masyarakat Indonesia yang literat.
Jangan pernah berhenti untuk menuntut ilmu, “Uthlubul 'ilma minal mahdi ilal lakhdi” Tuntutlah ilmu hingga ke liang lahat, seperti apa yang juga telah diteladankan oleh sang pembuka jalan literasi perempuan nusantara, Kartini.