Bahaya Zuudzdzon di Tahun Politik 2019

Patarai, Muhammad Idris (2016) Bahaya Zuudzdzon di Tahun Politik 2019. Pertama Agustus 2016 ed. Cetakan Pertama, 1 (1). DE LA MACCA, Makassar. ISBN 976 602 263 1774

[thumbnail of Bahaya Zuudzdzon di Tahun Politik 2019.pdf] Text
Bahaya Zuudzdzon di Tahun Politik 2019.pdf - Published Version

Download (4MB)
[thumbnail of Bahaya Suudzon.pdf] Text
Bahaya Suudzon.pdf

Download (36MB)
[thumbnail of CamScanner 05-30-2022 18.42-11.pdf] Text
CamScanner 05-30-2022 18.42-11.pdf

Download (588kB)

Abstract

PENGANTAR
lhamdulillah, saya dapat mengumpulkan materi ceramah saya dan
menjadikannya satu buku untuk memudahkan membacanya kembali, juga untuk
berbagi, termasuk dengan anda yang sedang membaca buku ini. Satu hal yang
harus saya jelaskan, bahwa mengkonversi tulisan tulisan dari bahasa lisan ke
literer,membutuhkan waktu tersendiri. Demikian halnya ketika dia dalam bentuk
tertulis terkesan panjang untuk satu pembahasan, sekalipun sesungguhnya pada saat
penyampaian hanya bersifat pointers dan memperhitungkan waktu, secara khusus kalau
hari jum‘at yang waktunya harus disesuaikan, dibatasi.
Demikian halnya ada beberapa materi yang tercecer, termasuk ada yang terlupa
jadwal pastinya, namun dimasukkan apa adanya sekalipun tanpa keterangan waktu dan
tempat. Untuk hal ini, saya ingin menjelaskan bahwa semua yang ada dalam buku ini
materinya telah saya ke tengahkan pada kuliah kuliah subuh, qutbah jumat bahkan
ketika diundang memberi tausiah untuk ta‘siah dan untuk walimah pengantin.
Kalau kita perhatikan, ada beberapa materi disampaikan berulang di berbagai
tempat atau mesjid. Terus terang beberapa materi menyenangkan untuk diceramahkan
sehingga terjadilah yang demikian tanpa mengurangi subtansi. Demikian pula, kondisi
kemasyarakatan, pembangunan dan politik pemerintahan menjadi pertimbangan
menetapkan materi yang akan disampaikan, termasuk kondisi jama‘ah.
Saya sendiri sesungguhnya tidak terdaftar defenitif di Immim, saya berfungsi
sebagai naïf, pengganti, dan tidak berupaya menjadi terdaftar, karena tanpa terdaftar
hampir tiap jumat, saya diberdayakan. Untuk itu melalui kesempatan ini saya
mengucapkan terimakasih kepada pimpinan Immim, secara khusus kepada udstaz
Syaiful yang telaten menghubungi saya.
Banyak hikmah saya peroleh menulis buku ini (kumpulan tulisan). Melalui buku
yang sedang anda baca ini, saya menyadari bahwa ternyata bacaan saya atau
pengetahuan ayat ayat saya tidak berkembang. Terdapat beberapa thema ceramah
juga menggunakan refrence ayat yang sama pada topik yang beda. Ada ayat, dua
sampai tiga kali berulang, paling tidak sepintas lalu seperti itu. Namun
kesadaran saya berikutnya ialah bahwa ayat-ayat Al-Qur‘an-lah yang prototipenya
demikian, memancar, seperti nur, masuk keselah selah berbagai pembahasan,
nyambung, kontekstual, begitu luasnya makna Al Qur‘an. Membacanya berulang
ulang, ada kenikmatantersendiri, luput mengetahui artinya secara persis–menyeluruh,
namun bisa membuat pembacanya meneteskan air mata, termasuk ketika menulis
pengantar ini, saya sedikit emosional, dan ada air mata.
ii
Al Qur‘an, semakin dibaca semakin mengajari. Tidaklah berlebihan, pada satu
kesempatan saya berujar kepada teman, bahwa: ―Membaca Al-qur‘an beda dengan
membaca buku biasa. Apabila kita membaca buku, yah kita belajar, namun
apabila kita membaca Al Qur‘an tidak terasa kita dituntun menemukan, kita
diajar‖. Siapa yang mengajari ? Terus terang Al Qur‘an itu sendiri, selebihnya
wallahualam bissawab!
Saya membaca AlQur‘an ‗otodidak‘, tidak sekolah khusus. Hal ini patut saya
kemukakan untuk dimaklumi atas kesalahan kesalahan yang ada, paling tidak
penyampaian ini telah mewakili saya, bahwa saya menyadari kelemahan saya, dan
untuk itu lebih dahulu saya menyampaikan, agar tidak dituding ―sok tahu‖.
Buku ini, telah ada di tangan Anda, dia bisa menjadi supleymen bagi keagamaan
kita, dan kalau tidak bisa demikian, terimalah seperti peringatan tagihan Telkomsel
―Jatuh tempo tagihan Anda....., abaikan pesan ini jika telah melakukan
pembayaran‖. Artinya jika Anda sudah tahu, atau Anda tidak anggap penting. Abaikan
! Kita sama berserah diri ke khadirat Allah SWT.
Tentang judul buku ini : Bahaya Suudzdzon di Tahun Politik 2019. Judul ini
adalah salah satu judul tulisan dari beberapa bagian tulisan di dalamnya.
Akhirnya, Saya hanya ingin mengucapkan terimakasih kepada anak saya
Muhammad Ishlah Manessa, Thathmainnul Qulub, Tabayyun dan Ibunya
tercinta Hj. Sarminaliah Manessa yang telah membetulkan, mengedit buku yang
sedang Anda baca ini hingga dapat diterbitkan.

Dr. H. Muhammad Idris Patarai

Item Type: Book
Subjects: J Political Science > JF Political institutions (General)
Divisions: Fakultas Politik Pemerintahan > Prodi Kebijakan Publik
Depositing User: Idris pattarai
Date Deposited: 18 Nov 2021 06:42
Last Modified: 07 Jun 2022 09:13
URI: http://eprints2.ipdn.ac.id/id/eprint/389

Actions (login required)

View Item
View Item